Trafo
merupakan komponen elektronika
yang berfungsi untuk memindahkan tegangan dari bagian input (primer) ke bagian
outputnya (sekunder) dan mengubah (menaikkan / menurunkan) tegangan listrik.
Prinsip kerja
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan
fluks
magnet yang idealnya
semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Jenis-jenis transformator
Trafo Step-Up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.Bentuk
Gambar 1. Trafo Step up |
Simbol
Gambar 2. Simbol Trafo Step up |
2. Trafo Step Down
Transformator
step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor
AC-DC.
Bentuk
Gambar 3. Trafo Step Down |
3. Autotransfomator
Transformator
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus
primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan
kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan
dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang
lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak
dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik
tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
Bentuk
Gambar 5. Autotransformator |
4. Autotransfomator Variabel
Autotransfomator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah,
memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
Bentuk
5. Trafo Isolasi
Transformasi
isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi ada beberapa
desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi
kerugian. Transormator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.
6. Trafo Pulsa
Transformator
yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material
inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu,
fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya
terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan
keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik
arah.
7. Transformator Tiga Fase
Tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan
primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan
secara delta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar