Selasa, 04 Februari 2014

Rangkaian inverter DC to AC

Rangkaian inverter adalah sebuah kesatuan elektronika yg mempunyai kegunaan tuk merubah arus tegangan dari DC jadi AC. Tidah hanya berfungsi untuk merubah sebuah arus tegangan, rangkaian ini juga bisa dipakai buat menurunkan maupun menaikkan tegangan. Dengan fungsi kedua tersebut, maka kita bisa menghasilkan tegangan output yang sesuai dengan pengaturan kita sendiri.
Rangkaian inverter sederhana mempunyai tegangan tinggi dgn kapasitas yg lumayan cukup besar. Satu jenis inverter sederhana yg paling banyak digunakan ialah inverter DC 12v to AC 220v. Dengan berbagai fungsi itulah maka rangkaian inverter sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya sekarang telah banyak toko elektronik yg menjajakan invertel dengan ukuran yg kecil, harga yg murah, serta mempunyai kapasitan penyimpanan watt yg besar.
Skema rangkaian inverter dapat kita buat untuk mendapatkan spesifikasi tertentu yang tidak bisa diperoleh dipasaran ataupun sekedar ingin mendapatkan harga yang lebih hemat dengan merangkai sendiri. Kebanyakan skema rangkaian inverter yang dibuat, selalu memakai IC CD 4047 sebagai penghasil gelombang kotak-kotak. Tidak lupa IC itu harus diperkuat ampere-nya dgn memakai sejumlah transistor yakni D313 serta 2n3055 / jengkolan. Berikut contoh skema rangkaian inverter :
Rangkaian Inverter
Skema Rangkaian Inverter
Cara kerja inverter secara umum memiliki kesamaan dgn komponen power supply, yakni sebagai penyuplai arus DC ke AC serta berfungsi sebagai pengubah arus DC jd tegangan AC. Sebagai contoh dalam penerapan kehidupan sehari-hari adalah, saat mati lampu kita bisa menggunakan aki mobil (DC Direct Current) untuk diubah jadi tegangan listrik PLN / AC (Alternatif Current). Dalam hal ini aki/ battery yg kita gunakan serta bebannya merupakan penentu lamanya ketahanan suatu rangkaian inverter, bukannya watt ya.
Pengertian inverter adalah suatu komponen elektronika yg bisa merubah arus AC tiga fase jadi arus DC, terus merubahnya lagi jadi arus AC tiga fasa dgn frekuensi yg dapat disesuaikan seperti kehendak penggunanya.
Fungsi inverter secara awa bisa dimanfaatkan untuk mengubah arus aki jadi arus listrik PLN, yg dengan begitu dapat dijadikan pengganti listrik saat PLN melakukan pemadaman listrik. Bisa juga dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik di daerah yang tidak ada listrik dari PLN.
Sekarang banyak yang jual inverter dgn fasilitas Auto Shutdown dan Low Baterry Alarm, dimana jenis inverter ini bisa memberikan notifikasi mengenai kondisi baterai yg digunakannya. Harga inverter dipasaran sangat beragam namun tetap terjangkau, berikut perkiraannya:
  • Inverter 100 Watt = Rp. 198ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • Inverter 150 Watt = Rp. 225ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • Inverter 200 Watt = Rp. 306ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • Inverter 300 Watt = Rp. 320ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • Inverter 660 Watt = Rp. 397.900,- (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • Inverter 700 Watt = Rp. 425ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • Inverter 1200 Watt = Rp. 663ribu (Daya murni 40 persen, 1 Kilogram)
  • Inverter 600 Watt = Rp. 1.095.000,- (Daya murni 50 persen, 3 Kilogram, Auto Charge, Auto UPS)
  • Inverter 100 Watt = Rp. 1.725.000,- (Daya murni 70 persen, 6 Kilogram, Auto Charge, Auto UPS)

3 komentar: