Selasa, 18 Februari 2014

Trafo/Transformator

Trafo merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk memindahkan tegangan dari bagian input (primer) ke bagian outputnya (sekunder) dan mengubah (menaikkan / menurunkan) tegangan listrik.
  

Prinsip kerja


Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

Jenis-jenis transformator

Trafo Step-Up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
  • Bentuk

Gambar 1. Trafo Step up

  • Simbol

Gambar 2. Simbol Trafo Step up

2. Trafo Step Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
  • Bentuk

Gambar 3. Trafo Step Down


  •  Simbol

    Gambar 4. Simbol Step Down



3.  Autotransfomator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
  •  Bentuk


Gambar 5.  Autotransformator


  • Simbol

    Gambar 6. Autotransformator

4. Autotransfomator Variabel

Autotransfomator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
  • Bentuk

Gambar 7. Autotransformator Variabel
  • Simbol

    Gambar 8. Simbol Autotransformator Variabel

5. Trafo Isolasi

Transformasi isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi ada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transormator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.

6. Trafo Pulsa

Transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa.  Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

7. Transformator Tiga Fase

Tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar