Senin, 24 Februari 2014

CARA MERAWAT LCD LAPTOP

.
 .
LCD Laptop adalah salah satu komponen laptop yang cukupmahal harganya apabila terjadi penggantian akibat rusak.
Rusaknya LCD laptop ini memang disebabkan oleh banyak faktor, bisa karena faktor bawaan dari pabrik ataupun faktor manusia yang menggunakannya yaitu diperlakuan dan cara merawat LCD laptop itu sendiri. Permasalahan yang sering di hadapi oleh pengguna laptop antara lain adalah LCD dengan tampilan bergaris, tampilan bergetar , warna kurang tajam, dan missing warna. Permasalahan ini banyak dialami oleh LCD yang masih menggunakan inverter atau neon sebagai back lightnya, dan sebagian besar kerusakan LCD susah ditangani kecuali dengan penggantian.

Berdasarkan pengalaman,kerusakan LCD laptop disebakan oleh VGA modulnya kurang baik secara kualitasnya. VGA module tersusun oleh VGA chipset, kabelflexibel, konektor flexibel ke LCD, konektor flexibel ke mainboard, dan inverter.

Ini adalah kerusakan LCD laptop yang disebabkan oleh faktor bawaan dari pabrik pembuatannya.
Faktor lain penyebab kerusakan LCD laptop adalah karena penggunaan dan cara merawat LCD laptop yang kurang benar. Laptop tidak sama dengan PC desktop yang lebih kuat dan tahan apabila kita nyalakan seharian. Semakin lama laptop di nyalakan akan menyebabkan panas yang berlebihan di dalam laptop itu sendiri walaupun sudah ada fasilitas pendinginan di dalam laptop. Hal ini disebabkan oleh ruang kosong yang lebih sempit jika dibandingkan dengan PC desktop biasa. Panas pada laptopinilah yang menyebabkan kerusakan pada laptop, yang salah satunya adalah LCD laptop yang rusak.

Bagaimana cara merawat LCD laptop agar awet dan tahan lama?

Bersihkan LCD laptop secara berkala dengan menggunakan cairan khusus pembersih LCD laptop. Cara Merawat LCD Laptop Agar Awet dan Tahan Lama Image Jangan menggunakan laptop lebih dari 3 jam berturut-turut, matikan sekitar 10 menit, kemudian anda bisa menghidupkan kembali laptop anda. Untuk penggunaan dalam waktu lama gunakan coolingpad yang berkualitas yaitu coolingpad yangmenggunakan adaptor sendiri, bukan yang mengambil dari USB laptop. Gunakan contras dan brightnes sedang pada pengaturan LCD laptop.
Atur LCD time off ketika laptop tidak digunakan di menu poweroption windows. Membuka dan menutup LCD laptop dengan benar yaitu dengan memegangnya dari keduasisi kanan kirinya, bukan dariatasnya, karena di bagian atas ada blok yg rentan rusak.

Demikian cara merawat LCD laptop agar awet dan tahan lama.

KERUSAKAN LAYAR LCD

Service tv lcd ini sebenarnya sudah agak lama, cuma baru sekarang teringat untuk menulisnya disini. Waktu itu saya lagi banyak-banyaknya mengerjakan barang dari Eropa yang hampir semuanya tv, baik itu tv lcd maupun tv plasma. 

Mengenai tv plasma sudah pernah saya bahas dalam tulisan: pengertian tv plasma, kalau berminat silahkan dibaca. Sekarang saya mau menceritakan pengalaman service lcd tv 20 inch, layarnya sudah HD screen, tapi saya lupa untuk menulis model maupun mereknya. Pokoknya bodynya seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini, dari logonya itu saya agak-agak ingat tapi mendingan tidak saya tulis disini, daripada nanti salah tulis. 



Tv lcd tersebut rusak mati, power masih ada tetapi gambar tidak muncul. Setelah diperiksa ternyata tegangan yang bermasalah adalah 12 volt yang masuk ke bagian inverter. Apabila soket blok inverter dibuka, semua tegangan normal, baik tegangan 5 volt yang ke IC program maupun tegangan yang kebagian tuner.

Memang kalau nasib lagi mujur kerusakan yang ditemui juga tidak akan menyulitkan. Ternyata salah satu elco dibagian inverter rusak, ditandai dengan kondisi fisiknya yang menggembung. Elco tersebut nilainya 1000 uF / 25 volt. Setelah elco tersebut diganti, layar lcd sudah mengeluarkan gambar.



Saatnya melakukan pengetesan, menguji satu persatu soket inputnya. Soket dvd normal, soket av normal (testing dengan ASTRO tv cable), soket component normal, sedangkan soket antena tidak perlu di test. Untuk pengetahuan, rata-rata tv yang diimport dari Eropa tidak dapat digunakan untuk menangkap siaran tv. Ini dikarenakan sistem pemancar yang digunakan antara Eropa dan Asia tidak sama, mengenai perbedaan sistem pemancar bisa membaca disini: standar televisi  PAL dan NTSC. 

Demikianlah sedikit ulasan saat saya mengerjakan tv lcd, kebanyakan tv lcd yang saya perbaiki waktu itu semua OK, karena memang kerusakannya tidak terlalu rumit untuk dianalisa.

Untuk TV sharp adalah dengan memasang IC MEMORY yang kosong pada chasis tv

Lalu jangan dulu menghidupkan tv nya .
Langkah selanjutnya adalah  menshort kan jumper untuk service mode sebaiknya di solder saja kedua jumper nya ,untuk tv sharp seri wonder atau universe jumper nya ada dilokasi  J122 dan J124
Nah baru setelah itu TV nya dihidupkan untuk pertama kali dengan IC memory yang baru(kosong)tunggu sebentar akan terjadi proses Writing .Hasilnya wooow  seting default(seting standard nya) sudah terisi  ,lalu kita tinggal melakukan adjustment untuk vertikal saja .
Setelah semua OK janga lupa solderan jumper nya di buka maning .

gambar ini untuk ngopi lewat PC



Daftar Komponen:
R1, R2  = 2K2
R3, R4  = 4K7
R7        = 10K
Q1, Q2 = BC 337 atau bisa C1815
IC         = 24C01-24C64


Cara menggunakannya anda install terlebih dahulu program yang telah di download lalu langkah selanjutnya:
1. Buka Program Ponyprognya
2. Klik Setup lalu Klik lagi Interface Setup--> Klik Parallel-->OK  atau gambar seperti dibawah ini:

KERUSAKAN PADA TV SAMSUNG

Samsung TV Model: CZ-21D83NS
 Gambar dobel dan raster bergeserPeriksa R414 (15K)

Samsung TV Model: CB7230WT
 Power supply Bergetar dan lampu standby redup Ganti filter kapasitor listrik (220uF 400 V), ganti juga 4 kapasitor primer

Samsung TV Model: CB7230WT
 Garis VertikalKerusakan disebabkan yoke impedansinya rendah. Ganti dengan Ic TDA3654Q karna telah dirancang untuk menangani yoke 12 ohm ke atas

Samsung TV Model: 20A5
Tidak ada gambarPeriksa IC301 (TDA8350Q) dan 2 kapasitor non polar (10uF dan 100uF, 63v) dan 10ohms, resistor keramik 5W di pin 3 / 5 dari chip di atas

Samsung TV Model: CT566 (Chassis K51A)
No power Mati Standby
Voltase tidak berubah pada pin 18 IC901 (SZM-368ET2)

Samsung TV Model: CB5012Z (Chassis P58SC)Tidak ada warna, hanya terjebak pada SECAM
Periksa R514 (100K) biasanya berubah nilainya

Samsung TV Model: CS3339Z
 Tidak ada gambar dan Tidak ada suara
Rusak IC TDA6107qSamsung TV Model: CX5012
Volume rendah, bahkan pada setting maksimum
Ganti IC601 (TC4066BP) di dekat dapat IF

Samsung TV Model: CB5035Z
 Terjebak dalam modus OSD,
Ganti EPROM, periksa Ground dari kabel hijau dari tuner bagus

KERUSAKAN TV SAMSUNG

Samsung TV Model: CZ-21D83NS
 Gambar dobel dan raster bergeserPeriksa R414 (15K)

Samsung TV Model: CB7230WT
 Power supply Bergetar dan lampu standby redup Ganti filter kapasitor listrik (220uF 400 V), ganti juga 4 kapasitor primer

Samsung TV Model: CB7230WT
 Garis VertikalKerusakan disebabkan yoke impedansinya rendah. Ganti dengan Ic TDA3654Q karna telah dirancang untuk menangani yoke 12 ohm ke atas

Samsung TV Model: 20A5
Tidak ada gambarPeriksa IC301 (TDA8350Q) dan 2 kapasitor non polar (10uF dan 100uF, 63v) dan 10ohms, resistor keramik 5W di pin 3 / 5 dari chip di atas

Samsung TV Model: CT566 (Chassis K51A)
No power Mati Standby
Voltase tidak berubah pada pin 18 IC901 (SZM-368ET2)

Samsung TV Model: CB5012Z (Chassis P58SC)Tidak ada warna, hanya terjebak pada SECAM
Periksa R514 (100K) biasanya berubah nilainya

Samsung TV Model: CS3339Z
 Tidak ada gambar dan Tidak ada suara
Rusak IC TDA6107qSamsung TV Model: CX5012
Volume rendah, bahkan pada setting maksimum
Ganti IC601 (TC4066BP) di dekat dapat IF

Samsung TV Model: CB5035Z
 Terjebak dalam modus OSD,
Ganti EPROM, periksa Ground dari kabel hijau dari tuner bagus

TIPS MELIHAT PENYEBAB PROTEK PADA TV

Tips ini saya bahas karena banyak sekali mengenai masalah pada sistem proteksi tv. Biar dapat di baca oleh semua tekhnisi, maka makalah ini saya susun tersendiri agar dapat lebih memahami kondisi bagaimana sebenarnya jika tv terprotek oleh sistem, dan bukan stanby karena ada kerusakan hardware/komponen.

Satu patokan bahwa pesawat TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala (sebentar) dan kembali ke posisi standby. ( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory). Karena kalau baru dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak ada ( karena TR HOR. short).Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:Nyala led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start
( protek ) Nyala led merah dan kemudian berkedip, ada kerusakan blok
( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek. Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data). ganti atau bisa di setting ulang.Nyala led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya perintah ‘on’ di IC memory. keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC memory ( reset menu code).Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:Pastikan semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC program (5) audio,vertikal (jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan tegangan untuk trafo driver horisontal. Karena sarat utama agar tv dapat menyala adalah : tegangan B+,tegangan ke IC osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada. Pastikan semua tegangan ini ada, jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external ). Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:
Memberi tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan trafo !ampere sebesar 6 Volt. Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas (ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali. Putuskan dulu jalur tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat kita lihat meski hanya sesaat. Nyalakan dulu trafo nya sebentar untuk memanaskan filament, terus nyalakan tv dan segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal, apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain sebagainya.

Minimal anda sudah dapat menduga sumber kerusakan pada “pasien” anda dan “mereka” pun sudah sangat siap untuk anda operasi dalam waktu secepat mungkin.






dan saya mengucapkan selamat beraktivitas

Mengenal Kode Pada Dioda Zener

Sedikit berbagi..soal fungsi diode zener kawan2 tekhnisi pasti udh pd tau kan.., jdi gk ush d jelaskn lgi..klo pun ad yg blm tau.., cri tau sndri aj d google..ane akn sdkit brbgi tntang kode2 zener yg mgkin msih asing bgi sbgian tekhnisi.. tdk brmksud sok pintar atw mnggurui.. skedar brbagi aj.., kta bareng2 bljar..Beberapa arti dari kode zener :
• IN4728 = 3,3V
• IN4729 = 3,6V
• IN4730 = 3,9V
• IN4731 = 4,3V
• IN4732 = 4,7V
• IN4733 = 5,1V
• IN4734 = 5,6V
• IN4735 = 6,2V
• IN4736 = 6,8V
• IN4737 = 7,5V
• IN4738 = 8,2V
• IN4739 = 9,1V
• IN4740 = 10V
• IN4741 = 11V
• IN4742 = 12V
• IN4743 =13V
• IN4744 =15V
• IN4745 =16V
• IN4746 =18V
• IN4747 =20V
• IN4748 = 22V
• IN4749 =24V
• IN4750 =27V
• IN4751 =30V
• IN4752 =33V
• IN4753 =36V
• IN4754 = 39V
• IN4755 =43V
• IN4756 =47V
• IN4757 =51V
• IN4758 =56V
• IN4759 =62V
• IN4760 =68V
• IN4761 =75V
• IN4762 =82V
• IN4763 =91V
• IN4764 =100V

Kamis, 20 Februari 2014

Robot line yang simple dengan menggunakan 2 transistor

saran LDRnya mending di ganti sama photo dioda,,, 

kesulitannya dalam mensetting kecepatan kedua motor yang menjadi seimbang...
dan bagian motornya itu biar gerak rodanya tidak berat di kasih gear box

dlu saya gear boxnya ngambil dari mainan Tank2 an anak2....

dioda 1N4148 berfungsi agar tidak terjadi arus balik(lupa namanya )

LDR/photo dioda dan led white di pasang dengan sejajar,,

Posisi Sensor :


Sensor Maling Jendela

peinsip kerjanya adalah jika foto dioda terhalang oleh bayangan ato sesuatu yang melwati maka Relay akan ON.

Rangkaianya:

Yang sudah Jadi:

Nb. Uji Coba Max Bayangan Pada Jarak 50 Cm.

Rabu, 19 Februari 2014

Rangkaian Huruf dengan Menggunakan LED

LED dapat disusun menjadi sebuah huruf. Hubungan antar LED dapat dihubung secara seri ataupun paralel. Susunan LED yang ditampilkan pada gambar di bawah ini dihubung secara paralel.

Skema Huruf LED (1 huruf)
Setiap huruf LED pada kaki katoda harus dihubungkan dengan kaki kolektor transistor C1815, sedang basis transistor dihubungkan ke resistor (470R). Kaki resistor yang lain dapat dihubungkan ke Output IC 4017 (kaki 3, 2, 4, 7, 10, 1, 5, 6, 9, 11).

Skema Membuat Papan Nama Dari Susunan LED

Yang perlu diperhatikan sebelum membuat papan nama dari susunan LED,
1) Gunakan LED bening.
2) Warnai bagian atas PCB dengan warna gelap (hitam).
3) Perhatikan spesifikasi LED. Pada percobaan ini gunakan LED bening diameter 5mm
yang memancarkan warna merah, spesifikasi tegangannya sebesar 3 volt.

Pemasangan LED :
1) Satu huruf tersusun paling banyak 5 kolom dan 7 row.
2) Satu kolom paling banyak tersusun oleh 6 LED yang diseri.
3) Kemudian kelima kolom dihubung secara paralel.
4) Setiap kolom diberi hambatan, Rx, yang besarnya tergantung pada banyaknya LED dalam satu kolom dan tergantung juga pada jenis LED (pada percobaan ini LED yang digunakan berdiameter 5mm, bening dengan pancaran cahaya merah).
5) Pada kolom yang terdiri dari 6 LED, Rx = 330 ohm; 5 LED, Rx = 560 ohm; 4 LED, Rx=680 ohm
Ingat, ketentuan ini berlaku untuk 5 mm LED bening pancaran cahaya merah.
6) Setiap huruf diberi penguat transistor FCS9013.

Berikut adalah skema satu huruf LED.


Sedang gambar di bawah ini adalah lay out atas papan nama 2 huruf. Untuk membuat papan nama 8 huruf, tinggal disalin dari yang 2 huruf ini.


Berikut ini adalah lay out bawahnya.


Contoh susunan LED pada huruf A dan B :











Nilai Rx pada kolom pertama dan kelima (huruf A) sebesar 560 ohm, karena terdiri dari 5 LED yang tersusun seri. Rx pada kolom kedua, ketiga, dan keempat, sebesar 680 ohm karena terdiri dari 2 LED.
Rx kolom pertama huruf B, 330 ohm. Rx kolom kedua, ketiga, keempat, dan kelima sebesar 680 ohm. 

Selasa, 18 Februari 2014

Langkah-Langkah Kalibrasi Osiloskop

Kalibrasi Osiloskop:

RUMUS OSCILOSCOPE

Gb. Tampilan Panel Osiloscope
Gb. Cara Kalibrasi Osiloscope
( Ch 1 Di Hubungkan Ke CAL )

Oscilloscope adalah Alat Ukur yang mana dapat menunjukkan kepada Anda ‘Bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan Grafik dari Tegangan terhadap Waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen).
Sebuah Grafik, biasa disebut Trace / Jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau biru. Ini sama dengan penggambaran pada layar televisi.
Sebuah Oscilloscope Dual Trace dapat menampilkan Jejak Rangkap / Dua pada layarnya, Untuk Mempermudah Pembandingan Sinyal Input dan Output dari sebuah Amplifier sebagai contohnya.
Sebelum kita menggunakan Osiloscope terlebih dahulu kita Cek Ketepatan Dari Osiloscope tersebut ( KALIBRASI ).
Cara PengKALIBRASIan Osiloscope :
1. Jangan Lupa Probe / Kabel Penghubung kita Masukan Ke Input ( Chanel 1 / Chanel 2 )
2. Hidupkan Power Osiloscope.
3. Atur Intensitas Cahaya & Fokus-nya Biar Gambar Pada Osiloscope Enak DiLihat.
4. Volt/Div & Time/Div-nya DiAtur Juga Biar Dalam PengKALIBRASIan Dapat DiHitung.
5. Kemudian Salah satu ujung probe ( Probe Ch 1 atau 2 ) kita hubungkan pada tempat Calibrasi ( Biasanya tertulis CAL )
6. Setelah gambar gelombang ( Biasanya Gelombangnya Berbentuk Gelombang Kotak ) telah tampil pada layar Osiloscope baru dapat kita hitung Frekuensi & Volt Peak to Peak dengan rumus dibawah ini.
1. MENGHITUNG FREKUENSI :
Untuk Menghitung Frekuensi Gelombang Pada Tampilan Layar Osiloscope, Kita Harus Mengetahui Dulu Periodenya Berapa?Baru Dapat menghitung Frekuensinya.Dengan Rumus Sbb:
PERIODE : T = Div Horisontal x Time/Div
FREKUENSI : F = 1/T

2. MENGHITUNG TEGANGAN PUNCAK KE PUNCAK :
Untuk Menghitung Tegangan Puncak Ke Puncak ( Vpp ) Jangan Lupa Kita Harus Mengetahui Skala Pada Volt/Div Nya Dulu Berapa Volt & Juga Tegangan Puncak Ke Puncaknya Berapa Div ( Div Vertikal ).Untuk Menghitung Vpp Kita Gunakan Rumus Sbb :
VOLT PEAK TO PEAK : Vpp = Div Vertikal x Volt/Div
Fungsi Dari Tiap-Tiap Tombol Pada Osiloscope :
1. POSITION : Untuk mengatur posisi berkas signal arah vertical untuk channel 1.
2. DC. BAL : Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1(atau Y ), Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.
3. INPUT : Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk Kalibrasi. 4. AC ? GND ? DC Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui Posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor. Posisi GND = Terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol. Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain.
5. VOLT/DIV : Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div
6 VARIABLE : Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal Ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT.
7. MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB) CH 1 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu. CH 2 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH Article Source: Forum Komunitas Teknisi Ponsel Indonesia Pengenalan Perangkat Osiloscope2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu. DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan CH 1 dan CH 2 Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas. ADD : Bentuk gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkan Secara aljabar dan penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satu Gambar. SUB : Masukan dengan polaritas terbaik pada CH 2, ditambah masukan CH 1, Maka perbedaan secara aljabar akan tampak satu gambar pada layar. Article Source: Forum Komunitas Teknisi Ponsel Indonesia Pengenalan Perangkat Osiloscope Apabila CH 1 tidak diberi signal masukan, maka bentuk gelombang Dengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak.
8. LED PILOT LAMP : Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch ILLUM diputar ke on.
9. ILLUM : Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power AC akan mati dan jika Ke kanan, maka power AC akan masuk dengan ditandai LED pilot lampu menyala.
10. INTENSITY : Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada penglihatan. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan akan membuat terang
11. FOCUS : Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk mendapatkan Gambar yang lebih jelas.
12. ASTIG : Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih baik Ketika menyetel FOCUS
13. EXT-TRIG : Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari IV peak To peak harus menggunakan switch SOURCE di set pada posisi EXT.
14. SOURCE : Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi. CH 1 : Huruf akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 1. Jika menggunakan CH 1 hendaklah switch source ditetapkan pada CH 1. CH 2 : Sweep akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 2. apabila Menggunakan CH 2 hendaknya switch source diletakkan pada CH 2. Sweep CH 1 dan CH 2 akan sikron pula pada saat menggunakan DC/AC. EXT : Sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melalui Terminal EXT + TR 16 (19).
15. SYNC : Sakelar pemisah sinkronisasi. 15. LEVEL; Meengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk titik awal gelombang signal.
16. PULL AUTO Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk gelombang – tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak hanyalah garis lurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk.
17 POSITION. Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5 Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
18. SWEEP TIME /DIV; Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div ) sekitar 19 tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam.perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH.secara otomatis dari sini.Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam.
19. VARIABEL; Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .
20. CAL IV PP Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel 2 Dimana untuk frequency 1 Khz tegangan harus 1 volt P-P.
21. AC VOLTAGE SELECTOR ; Untuk menyetel tegangan listrik 110 Volt atau 220 Volt.
22. INT MOD Teminal intensitas Brightness
OSILOSKOP
Osiloskop berguna untuk: melihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop .
1) Gelombang sinusoida
2) Gelombang blok
3) Gelombang gigi gergaji
4) Gelombang segitiga.
Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahaami tombol-tombol yg ada pada pesawat perangkat ini,seperti telah diutarakan diatas. Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu.
Untuk mengukur: Volt dari (tiap jenis tegangan gelombang.)
Besaran gelombang frequency
Betuk gelombang frequency.
W a k t u ( time )
F a s a Tegangan tinggi maksimum
Tegangan tinggi minimum.
Lengkung dan cacat modulasi ( audio )
Cara menghitung frequency tiap detik.
Dengan rumus sbb ;
F = 1/T
F = freq
T = waktu

Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya?.
* ) Instruksi Kerja Pengkalibrasian Osiloscope :
Masukan Kabel Power Pada Socket In Put 220 V Yang Terdapat Pada Bagian Belakang Osiloscope.
Masukan Socket Probe Osiloscope Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Masukan Kabel Power ( Steker ) Pada Stop Kontak.
Atur MODE Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Atur COUPLING Pada AC / DC & SOURCE Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Hidupkan Osiloscope Dengan Menekan Tombol Power & Lampu Indikatorpun Akan Menyala.
Kalau Di Layar Osiloscope Belum Ada Tampilan Garis Horisontal Maka Atur HOLDOFF Pada Posisi AUTO & Pada LEVEL Tombol LOCK Di Tekan.
Setelah Ada Tampilan Garis Horisontal Pada Layar Osiloscope Atur Focus & Intensitas Cahaya Agar Tampilan Gelombang Enak Di Lihat.
Hubungkan Ujung Probe Osiloscope Pada Calibrasi ( CAL ), Maka Pada Layar Akan Tampil Gambar Gelombang ( Gelombang Kotak ).
Atur Posisi Vertikal & Horisontal Gelombang Agar Mudah Dalam Melakukan Penghitungan ( Perioda, frekuensi & Volt Peak to Peak ) Untuk PengKalibrasian Osiloscope.
Atur Volt / Div Pada Posisi 1 V & Time / Div Pada 0,5 mS ( .5 mS ).
Tinggi Gelombang Harus 2 Div Karena Pada Kalibrasi Tercatat 2 Vpp, Kalau Tidak Sampai 2 Vpp Atur Variable Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ) Untuk Mengatur Tinggi Gelombang Agar Mencapai 2 Vpp.
Panjang 1 Gelombang Penuh Harus 2 Div Horisontal.
Untuk Menghitung Perioda Menggunakan Rumus :
T = Div Horisontal x Time / Div
= 2 Kotak x 0,5 mS
= 2 x 0,5 . 10-3
= 1 . 10-3 S
Untuk Menghitung Frekuensi Menggunakan Rumus :
F = 1
T
= 1
1 . 10-3
= 1000
1
= 1000 Hz ( 1 KHz )
Untuk Menghitung Volt Peak to Peak Menggunakan Rumus :
Vpp = Div Vertikal x Volt / Div
= 2 Kotak x 1 V
= 2 Vpp
Karena Pada Kalibrasi ( CAL ) Tertulis 2 Vpp & 1 KHz Maka Untuk Penghitungan Di Atas Menandakan Osiloscope Sudah Sesuai Dalam Pengkalibrasian.
Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian.
Tujuan kalibrasi
• Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur.
• Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat kalibrasi
Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya

Langkah Kalibrasi Osiloskop

Kalibrasi osiloskop yang sering di pake saat praktik elektronika, kalo di kampus saya di pake pada saat praktik dasar listrik dan raktik elektronika,,
Namun osiloskop ada dua, yang pertama masih manuali dan yang satunya lagi sudah menggunkan teknologi digital, Nah sekarang kita lihat bagaiman cara pengkalibrasianya.

RUMUS OSCILOSCOPE

Gb. Tampilan Panel Osiloscope
Gb. Cara Kalibrasi Osiloscope
( Ch 1 Di Hubungkan Ke CAL )

Oscilloscope adalah Alat Ukur yang mana dapat menunjukkan kepada Anda ‘Bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan Grafik dari Tegangan terhadap Waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen).
Sebuah Grafik, biasa disebut Trace / Jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau biru. Ini sama dengan penggambaran pada layar televisi.
Sebuah Oscilloscope Dual Trace dapat menampilkan Jejak Rangkap / Dua pada layarnya, Untuk Mempermudah Pembandingan Sinyal Input dan Output dari sebuah Amplifier sebagai contohnya.
Sebelum kita menggunakan Osiloscope terlebih dahulu kita Cek Ketepatan Dari Osiloscope tersebut ( KALIBRASI ).
Cara PengKALIBRASIan Osiloscope :
1. Jangan Lupa Probe / Kabel Penghubung kita Masukan Ke Input ( Chanel 1 / Chanel 2 )
2. Hidupkan Power Osiloscope.
3. Atur Intensitas Cahaya & Fokus-nya Biar Gambar Pada Osiloscope Enak DiLihat.
4. Volt/Div & Time/Div-nya DiAtur Juga Biar Dalam PengKALIBRASIan Dapat DiHitung.
5. Kemudian Salah satu ujung probe ( Probe Ch 1 atau 2 ) kita hubungkan pada tempat Calibrasi ( Biasanya tertulis CAL )
6. Setelah gambar gelombang ( Biasanya Gelombangnya Berbentuk Gelombang Kotak ) telah tampil pada layar Osiloscope baru dapat kita hitung Frekuensi & Volt Peak to Peak dengan rumus dibawah ini.
1. MENGHITUNG FREKUENSI :
Untuk Menghitung Frekuensi Gelombang Pada Tampilan Layar Osiloscope, Kita Harus Mengetahui Dulu Periodenya Berapa?Baru Dapat menghitung Frekuensinya.Dengan Rumus Sbb:
PERIODE : T = Div Horisontal x Time/Div
FREKUENSI : F = 1/T

2. MENGHITUNG TEGANGAN PUNCAK KE PUNCAK :
Untuk Menghitung Tegangan Puncak Ke Puncak ( Vpp ) Jangan Lupa Kita Harus Mengetahui Skala Pada Volt/Div Nya Dulu Berapa Volt & Juga Tegangan Puncak Ke Puncaknya Berapa Div ( Div Vertikal ).Untuk Menghitung Vpp Kita Gunakan Rumus Sbb :
VOLT PEAK TO PEAK : Vpp = Div Vertikal x Volt/Div
Fungsi Dari Tiap-Tiap Tombol Pada Osiloscope :
1. POSITION : Untuk mengatur posisi berkas signal arah vertical untuk channel 1.
2. DC. BAL : Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1(atau Y ), Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.
3. INPUT : Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk Kalibrasi. 4. AC ? GND ? DC Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui Posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor. Posisi GND = Terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol. Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain.
5. VOLT/DIV : Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div
6 VARIABLE : Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal Ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT.
7. MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB) CH 1 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu. CH 2 : Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH Article Source: Forum Komunitas Teknisi Ponsel Indonesia Pengenalan Perangkat Osiloscope2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu. DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan CH 1 dan CH 2 Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas. ADD : Bentuk gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkan Secara aljabar dan penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satu Gambar. SUB : Masukan dengan polaritas terbaik pada CH 2, ditambah masukan CH 1, Maka perbedaan secara aljabar akan tampak satu gambar pada layar. Article Source: Forum Komunitas Teknisi Ponsel Indonesia Pengenalan Perangkat Osiloscope Apabila CH 1 tidak diberi signal masukan, maka bentuk gelombang Dengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak.
8. LED PILOT LAMP : Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch ILLUM diputar ke on.
9. ILLUM : Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power AC akan mati dan jika Ke kanan, maka power AC akan masuk dengan ditandai LED pilot lampu menyala.
10. INTENSITY : Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada penglihatan. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan akan membuat terang
11. FOCUS : Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk mendapatkan Gambar yang lebih jelas.
12. ASTIG : Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih baik Ketika menyetel FOCUS
13. EXT-TRIG : Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari IV peak To peak harus menggunakan switch SOURCE di set pada posisi EXT.
14. SOURCE : Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi. CH 1 : Huruf akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 1. Jika menggunakan CH 1 hendaklah switch source ditetapkan pada CH 1. CH 2 : Sweep akan sinkron dengan masukan gelombang dari CH 2. apabila Menggunakan CH 2 hendaknya switch source diletakkan pada CH 2. Sweep CH 1 dan CH 2 akan sikron pula pada saat menggunakan DC/AC. EXT : Sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melalui Terminal EXT + TR 16 (19).
15. SYNC : Sakelar pemisah sinkronisasi. 15. LEVEL; Meengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk titik awal gelombang signal.
16. PULL AUTO Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk gelombang – tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak hanyalah garis lurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk.
17 POSITION. Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5 Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
18. SWEEP TIME /DIV; Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div ) sekitar 19 tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam.perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH.secara otomatis dari sini.Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam.
19. VARIABEL; Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .
20. CAL IV PP Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel 2 Dimana untuk frequency 1 Khz tegangan harus 1 volt P-P.
21. AC VOLTAGE SELECTOR ; Untuk menyetel tegangan listrik 110 Volt atau 220 Volt.
22. INT MOD Teminal intensitas Brightness
OSILOSKOP
Osiloskop berguna untuk: melihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop .
1) Gelombang sinusoida
2) Gelombang blok
3) Gelombang gigi gergaji
4) Gelombang segitiga.
Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahaami tombol-tombol yg ada pada pesawat perangkat ini,seperti telah diutarakan diatas. Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu.
Untuk mengukur: Volt dari (tiap jenis tegangan gelombang.)
Besaran gelombang frequency
Betuk gelombang frequency.
W a k t u ( time )
F a s a Tegangan tinggi maksimum
Tegangan tinggi minimum.
Lengkung dan cacat modulasi ( audio )
Cara menghitung frequency tiap detik.
Dengan rumus sbb ;
F = 1/T
F = freq
T = waktu

Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya?.
* ) Instruksi Kerja Pengkalibrasian Osiloscope :
Masukan Kabel Power Pada Socket In Put 220 V Yang Terdapat Pada Bagian Belakang Osiloscope.
Masukan Socket Probe Osiloscope Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Masukan Kabel Power ( Steker ) Pada Stop Kontak.
Atur MODE Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Atur COUPLING Pada AC / DC & SOURCE Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Hidupkan Osiloscope Dengan Menekan Tombol Power & Lampu Indikatorpun Akan Menyala.
Kalau Di Layar Osiloscope Belum Ada Tampilan Garis Horisontal Maka Atur HOLDOFF Pada Posisi AUTO & Pada LEVEL Tombol LOCK Di Tekan.
Setelah Ada Tampilan Garis Horisontal Pada Layar Osiloscope Atur Focus & Intensitas Cahaya Agar Tampilan Gelombang Enak Di Lihat.
Hubungkan Ujung Probe Osiloscope Pada Calibrasi ( CAL ), Maka Pada Layar Akan Tampil Gambar Gelombang ( Gelombang Kotak ).
Atur Posisi Vertikal & Horisontal Gelombang Agar Mudah Dalam Melakukan Penghitungan ( Perioda, frekuensi & Volt Peak to Peak ) Untuk PengKalibrasian Osiloscope.
Atur Volt / Div Pada Posisi 1 V & Time / Div Pada 0,5 mS ( .5 mS ).
Tinggi Gelombang Harus 2 Div Karena Pada Kalibrasi Tercatat 2 Vpp, Kalau Tidak Sampai 2 Vpp Atur Variable Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ) Untuk Mengatur Tinggi Gelombang Agar Mencapai 2 Vpp.
Panjang 1 Gelombang Penuh Harus 2 Div Horisontal.
Untuk Menghitung Perioda Menggunakan Rumus :
T = Div Horisontal x Time / Div
= 2 Kotak x 0,5 mS
= 2 x 0,5 . 10-3
= 1 . 10-3 S
Untuk Menghitung Frekuensi Menggunakan Rumus :
F = 1
T
= 1
1 . 10-3
= 1000
1
= 1000 Hz ( 1 KHz )
Untuk Menghitung Volt Peak to Peak Menggunakan Rumus :
Vpp = Div Vertikal x Volt / Div
= 2 Kotak x 1 V
= 2 Vpp
Karena Pada Kalibrasi ( CAL ) Tertulis 2 Vpp & 1 KHz Maka Untuk Penghitungan Di Atas Menandakan Osiloscope Sudah Sesuai Dalam Pengkalibrasian.
Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian.
Tujuan kalibrasi
• Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur.
• Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat kalibrasi
Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya

Rumus Osiloskop


  • Menghitung Periode
T= Div H x Time/ Div

  • Menghitung Frekuensi
F= 1/T

  • Menghitung tegangan puncak-puncak
Vpp= Div V x Volt/Div

  • Menghitung tegangan efektif
Veff = Vpp/1,414
Veff = Vmax x0,707

  • Tegangan maksimal
Vmax = Vpp/2

  • Arus maksimum
Imax = Veff/ 1.414

  • Arus Efektif

Ieff= Imax/1.414

Rangkaian Penyearah

    Rangkaian penyearah merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang semula berupa arus bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian Penyearah akan berubah menjadi arus searah (DC).

DIODA

    Ada suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian penyearah.Apakah itu ?.Dialah yang disebut dengan dioda. Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang termasuk komponen aktif Dioda merupakan piranti non-linier yang berfungsi untuk menyearahkan arus dari ac menjadi dc. Setiap dioda yang berbeda mempunyai tegangan cut-in dan tegangan breakdown yang berbeda-beda. Setiap dioda yang berbeda juga menghasilkan kurva i-v yang berbeda pula.Selain sebagai penyearah, dioda juga dapat diterapkan untuk melindungi peralatan elektronika (misalnya, radio dan komputer) dari kerusakan akibat terbaliknya polaritas ketika dihubungkan ke suplai dc. Jika suplai dc dihubungkan dengan polaritas yang salah (A- B+) maka dioda dipanjar mundur sehingga tidak akan melakukan arus ke rangkaian Setelah kita berbicara mengenai dioda,maka sekarang kita masuk ke rangkaian penyearah.

RANGKAIAN PENYEARAH

    Biasanya,kita menjumpai dua jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG


   Mengapa disebut dengan penyearah setengah gelombang ?.Itu karena penyearah ini menghasilkan tegangan dc hanya dalam setengah periode positif dari satu periode gelombang tegangan masukan dc atau lebih sederhananya Pada rangkaian penyearah setengah gelombang, arus listrik akan dialirkan sebesar setengah gelombang.
    Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah,artinya arus mengalir hanya satu arah saja.Tegangan tersebut merupakan tegangan dc yang bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol selama siklus setengah negatif.
Rangkaian Setengah Gelombang :
Rangkaian di atas merupakan rangkaian penyearah yang menggunakan satu buah dioda. Sesuai dengan prinsip dasar dioda, idealnya dioda akan berfungsi seperti seuatas kawat pada saat diberi bias maju dan berfungsi bagaikan saklar terbuka pada saat diberi bias mundur. Maksud dari bias maju adalah apabila pada terminal anodanya (pangkal dari symbol panah) diberi catu positif kemudian terminal katodanya (ujung symbol panah) diberi catu negative. Intinya arus listrik bisa mengalir apabila searah dengan arah panah, sedangkan jika berlawanan dengan arah panah maka arus tidak bisa mengalir.

PENYEARAH GELOMBANG PENUH

     Penyearah gelombang penuh adalah penyearah jembatan yang menghasilkan tegangan keluaran dc lengkap dalam satu periode dari tegangan masukan ac.Rangkaian penyearah dengan empat dioda disebut penyearah jembatan.
Rangkaian Setengah Gelombang :
   Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah diode. Dua diode akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode akan berkonduksi saat isyarat negatif. Untuk model penyearah jembatan ini kita tidak memerlukan transformator yang memiliki center-tap. Seperti ditunjukkan pada gambar diatas, bagian masukan AC dihubungkan pada sambungan D1-D2 dan yang lainnya pada D3-D4. Katode D1 dan D3 dihubungkan dengan keluaran positif dan anode D2 dan D4 dihubungkan dengan keluaran negatif(tanah).

    Misalkan masukan AC pada titik A berharga positif dan B berharga negatif, maka diode D1 akan berpanjar maju dan D2 akan berpanjar mundur. Pada sambungan bawah D4 berpanjar maju dan D3 berpanjar mundur. Pada keadaan ini elektron akan mengalir dari titik B melalui D4 ke beban , melalaui D1 dan kembali ke titik A. Pada setengah periode berikutnya titik A menjadi negatif dan titik B menjadi positif. Pada kondisi ini D2 dan D3 akan berpanjar maju sedangkan D1 dan D4 akan berpanjar mundur. Aliran arus dimulai dari titik A melalui D2, ke beban, melalui D3 dan kembali ke titik B. Perlu dicatat di sini bahwa apapun polaritas titik A atau B, arus yang mengalir ke beban tetap pada arah yang sama.

Penyearah Gelombang Penuh Dengan Trafo CT

Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan transformator sadapan pusat (Center Tap).

Belajar Mengetahui Nilai Resistor

    Nilai resistor sering disebut juga nilai resistansi dan dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Kata Ohm diambil/berasal dari sebuah nama seorang ahli fisika yakni George Ohm, Ia seorang yang berkebangsaan Jerman, dan dia jugalah penemu Resistor yang kita bahas ini. Nah itulah seklumit sejarah resistor, lalu bagaimana cara mengetahui nilai resistansi sebuah resistor?

Cara mengetahui nilai Resistor

Untuk mengetahui nilai sebuah Resistor, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan yakni:
1. Membaca gelang warna pada body Resistor
2. Membaca kode angka pada body Resistor (umumnya pada resistor SMD)
3. Mengukur nilainya dengan menggunakan Ohmmeter/multitester ataupun multimeter
Pada kesempatan kali ini saya coba menguraikan yang pertama dulu yakni: membaca gelang warna Resistor

* Membaca gelang warna pada body resistor

Pada umumnya resistor yang ada dipasaran mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna, untuk mempermudah membacanya, coba lihat tabel gelang warna Resistor dibawah ini:
Tabel Nilai Resistor
Mari kita pelajari Resistor yang mempunyai 4 gelang warna dulu:
Sebelum mulai membaca tentunya kita wajib tahu, gelang warna manakah yang merupakan gelang warna kesatu/pertama, kedua, ketiga dan seterusnya? sebagai acuan mudah kita bersama, biasanya gelang ke-4 atau terakhir itu berwarna emas atau kalau tidak perak.
Contoh gelang Resistor
Keterangan gambar:
gel.1 adalah gelang ke-1 berwarna merah
gel.2 adalah gelang ke-2 berwarna hitam
gel.3 adalah gelang ke-3 berwarna merah
gel.4 adalah gelang ke-4 berwarna emas
Dari gambar Resistor dapat kita ketahui nilai resistansinya yakni merah : 2, hitam : 0, merah : 00 dan emas : 5%, jadi nilai resistansi Resistor diatas adalah : 2000 Ω dan 5% toleransinya atau 2 KΩ biasa disingkat menjadi 2 K. Kenapa demikian? lihat tabel warna diatas, karena
gelang ke-1 itu menunjukan angka digit pertama
gelang ke-2 menunjukan angka digit kedua
gelang ke-3 menujukan jumlah nol
gelang ke-4 menujukan nilai toleransinya.
Contoh lagi misalkan Anda menjumpai sebuah resistor dengan gelang warna merah, merah, coklat dan emas berarti : 220Ω dan toleransi 5%.
Lanjut ke Resistor dengan 5 gelang warna:
Kebanyakan Resistor dengan 5 gelang warna terbuat dari bahan metal film, untuk mengetahui atau menentukan urutan gelangnya sama persis seperti Resistor dengan 4 gelang warna. Perbedaan keduanya tidak terlalu signifikan, berikut urutannya
gelang ke-1 menunjukan anka ke-1
gelang ke-2 menunjukan angka ke-2
gelang ke-3 menunjukan angka ke-3
gelang ke-4 menunjukan banyaknya nol / faktor perkalian
gelang ke-5 menunjukan nilai toleransi

Contoh: apabila anda menjumpai sebuah Resistor dengan warna : Merah, Coklat, Merah, Oranye dan Emas maka nilai resistansinya 212000 Ω dan 5% toleransinya, atau 212KΩ toleransi 5%. Semoga tulisanku ini bisa dipahami dan bermanfaat untuk Sobat semua.

SCR ( Silicon Controlled Rectifier)

Cara untuk membuat thyristor menjadi ON dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada gambar dibawah. Karena letaknya yang dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti gambar dibawah. SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja.
Melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin besar dapat menurunkan tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah membuat SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan forward yang kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau lebih kecil lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada gambar yang berikut ini.
Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun menjadi lebih kecil. PSejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada gambar-5 kurva I-V SCR, jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR. ada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current). Pada gambar ada ditunjukkan juga arusIh yaitu arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.

Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada gambar-5 kurva I-V SCR, jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.

Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.

Ada satu parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter ini adalah tegangan trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON, tegangan ini adalah tegangan Vbe pada transistor Q2. VGT seperti halnya Vbe, besarnya kira-kira 0.7 volt. Seperti contoh rangkaian gambar dibawah berikut ini sebuah SCR diketahui memiliki IGT = 10 mA dan VGT = 0.7 volt. Maka dapat dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR ini ON adalah sebesar :
Vin = Vr + VGT

Vin = IGT(R) + VGT = 4.9 volt